Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 07:25:21【Tempat Makan】226 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(27)
Artikel Terkait
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan
- Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
- Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG

Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG

Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar